Perjumpaan adalah momen yang selalu mengisahkan sebuah cerita. Meskipun sering dilakukan, setiap perjumpaan memiliki kesan dan cerita yang berbeda. Namun, kadang perbedaan tersebut menjadi masalah bagi sebagian orang. Untuk itu, penting untuk dapat menerima dan menghargai perbedaan agar dapat menciptakan harmoni dan keselarasan dalam perbedaan. Bahagia itu sederhana dan dapat ditemukan dalam momen-momen yang sederhana seperti perjumpaan keluarga atau teman.
Pada perjumpaan ibu-ibu Katolik dan Wanita Katolik di rumah Ibu Veronika Nanung, mereka merayakan kasih Tuhan yang bangkit dengan kebahagiaan dan kesederhanaan. Meskipun rencana awal untuk merayakan Paskah dengan makan soto batal, mereka tetap mengadakan tukar kado berupa sembako senilai Rp10.000. Mereka semua bahagia dan antusias menantikan saat tukar kado, hingga ada yang lupa untuk mengumumkan siapa yang mendapat arisan bulan April. Hal ini menjadi momen lucu dan menghibur, di mana semua ibu tertawa dan menertawakan diri sendiri karena lupa pada bagian arisan.
Ibu Yustin sebagai pemandu acara tukar kado mengajak semua Wanita Katolik untuk berdiri dan bergoyang mengikuti lagu Jogja Istimewa karangan Darboy Gank. Mereka semua bergoyang sambil memutarkan kado ke ibu di sebelahnya, hingga musik berhenti dan setiap orang menerima hadiah sembako. Acara ini menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam momen sederhana seperti berbagi dengan sesama. Tukar kado sembako senilai Rp10.000 mungkin terdengar kecil, tetapi momen tersebut memperlihatkan bahwa bahagia itu sederhana dan dapat ditemukan dalam hal-hal kecil. Tidak perlu merogoh saku dan mengeluarkan banyak uang untuk bahagia, yang penting adalah kita dapat membagi apa yang dimiliki dengan orang lain. Setelah tukar kado selesai, para ibu mengucapkan terima kasih kepada saudara seiman yang telah memberikan hadiah dan menikmati segelas teh hangat serta gorengan bersama kacang rebus.
Perjumpaan ini menjadi inspirasi untuk kembali berjumpa dalam momen penuh persaudaraan dan iman bagi semua yang mungkin saja jenuh dengan rutinitas. Selain itu, momen ini juga untuk merayakan Hari Kartini bagi para Wanita Katolik. Dalam momen yang sederhana, diharapkan mereka dapat menjadi Kartini-Kartini zaman ini yang peduli pada pembaruan dan semangat kebangkitan bersama Kristus. Semoga momen seperti ini dapat terus tercipta dan memberikan kebahagiaan bagi kita semua.