KOMSOS-GMMK. Hari Rabu minggu ke-3 di bulan Januari 2024 di Lingkungan St. Matius diwarnai dengan cuaca mendung sepanjang hari, yang kemudian berubah menjadi sejuk ketika hujan turun di malam hari. Meskipun demikian, keadaan cuaca tersebut tidak mengurangi semangat umat untuk mengikuti doa lingkungan rutin yang dijadwalkan setiap Rabu malam. Di pendopo rumah Paulus Wahyudi, tempat doa lingkungan biasanya diselenggarakan, lebih dari 50 umat berkumpul, memutuskan untuk tetap berdoa meskipun hujan turun.

Doa lingkungan yang biasanya dimulai pukul 19.00 WIB malam itu terbawa oleh kehangatan persatuan umat, meskipun berlangsung lebih lama dari waktu yang ditentukan akibat hujan yang turun seiring dengan berjalannya doa. Anthonia Divina Heffi, sebagai pemimpin doa, memulai dengan prakata dan memimpin umat dalam memuji Tuhan dengan lagu pembuka “Saudara Bersatulah.” Bacaan Injil dari Markus 3:1-6 menjadi fokus renungan malam itu, menceritakan tentang penyembuhan pada hari Sabat yang mengajarkan pentingnya berbuat baik tanpa terikat oleh aturan yang kaku.

Dalam sesi renungan, Bonifasius Boni Kustowo dan Dorotea Saminem berbagi pengalaman mereka terkait bacaan Injil, menekankan pentingnya mengutamakan kasih daripada aturan manusia. Kesimpulan yang diambil dari Markus 3:1-6 adalah bahwa kita sebagai umat Katolik harus memilih untuk berbuat baik senantiasa, karena Tuhan telah lebih dulu berbuat baik pada kita. Doa umat dipimpin oleh Benediktus Pradipta dan Anastasia Arina Intan, dan semua umat bersama-sama mendaraskan doa Bapa Kami.

Rangkaian doa lingkungan pada malam itu ditutup dengan lagu “Betapa Kita Tidak Bersyukur,” yang dipimpin oleh Maria Dewi Kartikasari. Suasana sukacita membawa pulang umat St. Matius, dan semangat untuk terus berbuat baik tetap membekas dalam hati mereka. Rabu malam tersebut menjadi momentum penuh kebersamaan dan kedalaman spiritual bagi umat lingkungan, meskipun diwarnai oleh cuaca yang hujan dan sejuk.