414 – St. Lukas Somodaran-Sembayangan Malam Jumat Lingkungan santo Lukas : Merenungkan Perumpamaan Pukat di Laut

Pada Kamis malam, tanggal 03 Agustus 2023, suatu sembayangan istimewa diadakan di lingkungan Santo Lukas. Kegiatan rutin ini berlangsung di rumah Fransiskus Hagus Susanto, yang telah menjadi jantung dari komunitas keagamaan yang berpengaruh di kota tersebut. Dipimpin oleh Florentina Rini Astuti, sembayangan malam itu menjadi momen penting bagi sekitar 40 umat yang berkumpul untuk merenungkan perumpamaan dari Injil Matius 13:47-53. Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan Kerajaan Surga seperti pukat yang melempar jaringnya ke dalam laut. Pukat ini menangkap berbagai jenis ikan, yang baik dan buruk. Ikan-ikan yang baik dikumpulkan, sementara yang buruk disisihkan dan dibuang. Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajarkan tentang pentingnya pemilahan dalam hidup, mengingatkan kita untuk membuat pilihan yang bijaksana dan menghindari jalur yang salah.

Florentina Rini Astuti memberikan ceramah yang menginspirasi dalam sembayangan malam itu. Ia menekankan bahwa Kerajaan Allah tidak hanya untuk mereka yang hidup dengan kebaikan, tetapi juga bagi mereka yang masih berjuang dalam kelemahan mereka. Para jemaat diingatkan untuk merenungkan makna perumpamaan ini, menemukan bahwa Kerajaan Allah adalah untuk semua orang yang berusaha dan mengarahkan hidup mereka menuju kebaikan. Semua orang, tanpa terkecuali, diundang untuk bertaubat dan terus memperbaiki diri guna layak memasuki Kerajaan Surga. Ceramah tersebut juga mengingatkan tentang pentingnya mengimbangi tindakan baik dengan pemikiran dan niat yang baik, serta memberikan contoh nyata tentang bagaimana menerima anggota baru dengan sukacita, seperti yang terjadi saat Saudara Bram dan Saudari Agatha menjadi bagian dari komunitas lingkungan Santo Lukas.

Sembayangan ditutup dengan berkat penutup, dan keluarga Fransiskus Hagus menyediakan santap malam untuk mengakhiri acara dengan kebersamaan. Makan malam yang hangat seperti semangkok bakso tidak hanya menutup sembayangan dengan baik, tetapi juga menguatkan ikatan sosial di antara jemaat yang telah meresapi sabda Tuhan dengan hati penuh penghayatan.

Gabriela Dea Wahyu Widiastuti

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *