Pada hari, Kamis, 9 Mei 2024, lingkungan St. Paulus Temanggal II kembali berkumpul dalam ibadat sabda dan rosario di kediaman Veronika Titik. Dipimpin oleh prodiakon Engelbertus Wahyu Widiatmoko dalam bahasa Jawa, ibadat ini mengangkat tema tentang pergumulan hidup, khususnya perjuangan seorang ibu dalam melahirkan anaknya. Bacaan yang diambil dari Yohanes 16:20-23a menyoroti kegembiraan dan kesulitan peran seorang ibu.

Dalam homilinya, prodiakon mengajukan pertanyaan kepada ibu-ibu untuk berbagi pengalaman mereka. Ibu Karjo menceritakan perasaannya saat pertama kali melahirkan anaknya, yang dipenuhi dengan perasaan campur aduk, “Rasanya ngga karuan,” ucapnya.

Lucia Cahya Sartika Sari, seorang bidan yang mendampingi ibu-ibu dalam persalinan di rumah sakit, juga memberikan pandangannya. Dia mengungkapkan empat hal yang dirasakan oleh para ibu: kebahagiaan dalam menyambut bayi, kekhawatiran akan kesehatan bayi dan dirinya sendiri, kekhawatiran ekonomi, dan kegembiraan dalam persiapan menjadi seorang ibu. Prodiakon menekankan bahwa pengalaman yang dibagikan menggambarkan ajaran Yesus bahwa kesedihan akan berubah menjadi kegembiraan. Dia juga menambahkan bahwa tidak hanya ibu, tetapi anak dewasa, orang tua, dan lansia juga mengalami percobaan dalam hidup mereka.

Ibadat dilanjutkan dengan doa Rosario dan latihan koor untuk persiapan menyambut misa lingkungan yang akan dilaksanakan pada Kamis, 26 Mei 2024. Ibadat ini menegaskan pentingnya berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam menghadapi pergumulan hidup, serta keyakinan bahwa setiap kesedihan akan digantikan dengan kegembiraan.

Catatan: Liputan ditulis oleh Angelica Diajeng Prameswari & Sang Condro Nugroho