Tugas dalam kegiatan PAYUGI Paguyuban ibu- ibu gereja atau yang sering disingkat PAYUGI yang merupakan paguyuban ibu- ibu yang terdiri dari perwakilan seluruh lingkungan yang berada dalam naungan gereja Santo Ignatius Wilayah Kalasan Tengah.
Kegiatan rutin dari paguyuban ini adalah pertemuan yang dilaksanakan setiap bulan dengan acara renungan, arisan dan juga pembahasan tugas-tugas gereja. Petugas pengisi acara utama yang berupa renungan, secara bergiliran diberikan pada setiap lingkungan.
Untuk pertemuan di bulan Agustus 2023 yang telah dilaksanakan hari minggu tanggal 27, kebetulan yang bertugas mengisi acara utama adalah lingkungan Santa Maria Sidokerto.
Untuk memberikan variasi dan melibatkan beberapa ibu-ibu dari lingkungan Santa Maria Sidokerto, maka dibentuklah tim sebagai pengisinya. Tim ini terdiri dari ibu-ibu yang sudah rutin mengikuti pertemuan PAYUGI maupun ibu-ibu yang belum mengikutinya.
Karena masih dalam bulan kemerdekaan maka tim ibu-ibu lingkungan Santa Maria Sidokerto ini sepakat untuk mengisi acara dengan tema “Memerdekakan diri untuk pelayanan yang lebih bagi Tuhan”. Acara kali ini dikemas dalam bentuk permainan yang berjudul ” Kesempatan”.
Dalam permainan ini setiap ibu yang hadir diberi kesempatan untuk bermain satu kali, yaitu melemparkan bola ke dalam gelas yang telah disiapkan. Setiap pemain mendapatkan tiga bola sehingga dapat melakukan lemparan sebanyak tiga kali. Dalam kegiatan ini para ibu yang hadir menunjukkan sikap yang antusias dan spontanitas yang menambah semaraknya permainan.
Para ibu berusaha untuk menggunakan kesempatan bermain yang diberikan dengan baik. Akhirnya ada beberapa ibu yang mampu memasukkan bola ke dalam gelas meskipun hanya 1, 2 atau 3 bola. Dengan permainan ini terlihat adanya kegembiraan dan kepuasan atas hasil yang dicapai.
Permainan diakhiri dengan refleksi yang diberikan oleh Ami Wardani serta “bundelan iman” oleh Susana sebagai ketua tim serta pembagian hadiah bagi pemenang. Melalui refleksi dan bundelan iman, para ibu diajak untuk melihat bahwa di dalam kehidupan kita, Tuhan selalu memberikan kesempatan dalam segala hal. Salah satunya adalah kesempatan untuk melayani, baik di dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, lingkungan kerja maupun dalam hidup menggereja.
Kualitas pelayanan kita berakar pada sabda Tuhan bahwa “Aku datang untuk melayani”. Melayani berarti siap memberikan diri. Pemberian diri seperti apa yang akan kita persembahkan kepada Tuhan melalui pelayanan kita itu.
Agar dapat melayani dengan baik maka kita perlu memerdekakan diri dari segala hal atau persoalan yang menghambat pelayanan kepada Tuhan karena pada akhirnya semua bentuk pelayanan kita bersumber dan bermuara kepada Tuhan. Renungan di tutup dengan lagu ” Hidup ini adalah kesempatan”.