407 St Maria Sidokerto

Kegiatan minggu kedua bulan Oktober 2023. Pada minggu kedua bulan Oktober 2023 lingkungan St. Maria Sidokerto wilayah Robertus Billarminus mengadakan pertemuan dengan acara ibadat rosario pada hari Senin tanggal 9 di rumah keluarga Benediktus Kiko Erianto dan dipimpin oleh Susana Sri Anggorowati seorang guru di SD Don Bosco Yogyakarta.

Kali ini umat diajak untuk mendengarkan bacaan dari Injil Yohanes 2:1-11 tentang pesta perkawinan di Kana. Berdasarkan bacaan tersebut maka permenungan yang diberikan dapat dikaitkan dengan jawaban atas pertanyaan “Mengapa kita berdoa Rosario? ” Dalam kisah pesta perkawinan ada tradisi “rewang” dimana Maria hadir dan juga membantu sehingga mengetahui situasi dan kondisi yang ada ketika persediaan anggurnya menipis.

Dengan kepekaan dan kesadarannya atas permasalahan yang dihadapi tuan rumah maka Maria mengambil langkah yang tepat sehingga Yesus berkenan menyediakan anggur yang terbaik. Teladan yang dapat diambil adalah Maria peka terhadap kesulitan orang lain dan mau mengambil tindakan yang bijak dan benar untuk membantu orang lain dalam mengatasi kesulitannya.

Dari sisi lain, Yesus sangat menghormati ibuNya sehingga tidak bisa menolak dan berkenan mengabulkan permintaan ibuNya meskipun belum tiba saatnya untuk berkarya dan melakukan pekerjaan dengan kuasa keAllahanNya.

Jadi tepatlah kiranya jika kita berdoa rosario untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bantuannya agar menghantarkan permohonan kita kepada Yesus. Menurut penjelasan Padre Pio, salah satu orang kudus penerima stigmata, yang punya kebiasaan mendaraskan doa rosario dan sosok yang secara khusus mengabdikan dirinya kepada Bunda Maria.

Ada empat hal yang menguntungkan jika kita berdoa rosario : Pertama, menjauhkan diri dari godaan setan. Rosario adalah senjata ajaib untuk mengalahkannya. Rosario adalah doa kemenangan bagi mereka yang mau mengalahkan kejahatan. Kedua, selalu dalam genggaman Bunda Maria. Berdoa sambil menggenggam rosario ibarat kita menggenggam tangan Bunda Maria yang menjadi ibu kita sendiri. Ketiga, selalu di samping Bunda Maria. Kita harus memaknai doa Salam Maria dengan baik dan benar karena mengucapkan doa Salam Maria sama halnya dengan memberi salam kepada Bunda Yesus. Suatu misteri yang harus kita renungkan.

Bunda Maria hadir dalam semua misteri dan berpartisipasi dalam segala hal dengan cinta dan rasa sakit. Keempat, mencintai Bunda Maria. Bunda Maria sangat mencintai kita maka sepantasnyalah kita membalas cintanya yang tulus dengan melafslkan doa rosario sesering mungkin.

Pertemuan selanjutnya pada minggu kedua ini dilaksanakan hari Kamis tanggal 12 di rumah keluarga Margaretha Sri Mulyani Surodjo dan dipimpin oleh Monika Eka Biantari. Permenungan yang diberikan didasarkan pada bacaan Injil Lukas 11:1-4 tentang hal berdoa.

Doa yang baik adalah doa yang keluar dari lubuk hati. Dengan berdoa kita ngecharge relasi diri kita dengan Tuhan agar mempunyai kekuatan, spirit, semangat utuk hidup dan menjalani kehidupan dengan baik. Pengalaman iman yang terjadi dalam keluarga Monika yakni ketika tinggal di daerah Cirebon yang penduduknya banyak yang non Katolik.

Salah satu putrinya sempat goncang iman kepercayaannya tetapi setelah menerima sakramen penguatan dari Uskup Puja Sumarto dan sempat dialog secara khusus serta mendapatkan kenang-kenangan berupa rosario yang sangat bagus dari Uskup sendiri maka iman putrinya semakin kuat hingga saat ini.

Dengan memakai kalung rosarionya setiap hari, putri dari Monika ini merasa lebih percaya diri. Apalagi ketika suatu saat mimpi didatangi Bunda Maria baju putih dan diceritakan kepada orang tuanya maka makin menguatlah iman anak tersebut dan anggota keluarganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *