Pertemuan Sarasehan BKSN ke 2 Lingkungan St Yohanes Pembaptis KarangNongko dilaksanakan di rumah keluarga Bp.Yani, dengan dihadiri 20 umat dan di pandu oleh Ibu Ch.Wartini salah satu prodiakon di Lingkungan St Yohanes Pembaptis.
Sarasehan BKSN ke 2 ini sangat menarik karena pembahasan yang makin mendalam, kitab Yunus pasal 4 ini mengisahkan tentang kemarahan Yunus karna Tuhan mau menyelamatkan Kota Niniwe,namun pada akhirnya Seluruh bangsa itu dapat bertobat.
Teguran Tuhan Kepada Yunus yang marah karna Belas kasih Tuhan untuk orang niniwe yang menjadi musuh bangsa israel selama bertahun-tahun,Yunus.seakan lebih senang jika Niniwe di hancurkan.
Dalam permenungan kisah ini, umat diajak dapat menilik batin masing-masing dengan dibantu beberapa pertanyaan yang di berikan oleh pemandu.
Pertanyaan pertama : Bagaimana Sikap kita saat menghadapi sesama yang tidak adil dan merugikan orang lain?
Sebagian besar umat setuju bahwa ketidak adilan dan sikap yang merugikan orang lain harus berani untuk di tegur,namun dengan cara yang tepat dan dengan penguasaan diri yang baik.
Penilaian terhadap sikap tidak adil juga perlu di selidiki,apakah penilaian itu benar di dasarkan pada perbuatan yang tidak adil atau karna tidak suka dengan seseorang yang dianggap tidak adil tadi, jangan sampai justru kitalah yang ternyata bersikap tidak adil kepada orang tersebut.
Pertanyaan kedua : Ditengah lingkungan Gereja, masyarakat dan keluarga hendaklah sikap mengampuni menjadi hal yang wajib dilakukan, karna Allah Sudah terlebih dahulu mengampuni diri kita.
Dinamika di dalam bermasyarakat tentulah mengalami pergesekan dalam bersosialisasi,terkadang ada orang-orang yang melakulan kesalahan kepada diri kita,karena itu baik ada permintaan maaf atau tidak hendaknya kita selalu mengampuni
Pertanyaan ketiga : Apabila yang bersalah adalah diri kita,maukah kita meminta maaf?
Tema 2 BKSN mengajak kita untuk berani meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada siapapun.
Meskipun maaf tidak selalu harus ada ucapan meminta Maaf, namun sikap meminta maaf dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap ke arah yang lebih baik Tuhan saja kau mengampuni bangsa niniwe, maka kita pun harus dapat mengampuni dan meminta maaf sebagai awal pertobatan di hadapan Tuhan, dan mengalami perubahan sikap menuju ke arah yang lebih baik.