Pertemuan kedua Sarasehan Lima Pilar Gereja di lingkungan St. Bartholomeus merupakan momen penting bagi umat di lingkungan. Bertempat di rumah Marcelinus Yunanto, pertemuan ini dipandu oleh M.Th. Sri Wahyunani. Fokus utama pertemuan ini adalah membahas Martyria atau Kesaksian Hidup, sebuah aspek penting dalam kehidupan beriman.
Dalam pertemuan tersebut, peserta sarasehan aktif berbagi pengalaman dan pemikiran terkait kesaksian hidup mereka. Momen seperti ini memungkinkan mereka untuk saling menginspirasi dan memahami peran mereka dalam memberikan kesaksian iman di tengah masyarakat. Wahyunani menjelaskan betapa pentingnya kesaksian hidup orang Katolik dengan meneladani kisah Stefanus. Kisah ini mengajarkan bahwa bersaksi tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi juga melibatkan perbuatan konkret yang mencerminkan iman kita.
Dalam penjelasannya, Wahyunani menekankan bahwa bersaksi berarti menyatakan kebenaran iman dalam kata-kata dan perbuatan sehari-hari. Ini berarti bahwa kesaksian hidup tidak hanya dapat dilihat dalam kata-kata kita, tetapi juga dalam perilaku kita sehari-hari. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya konsistensi dalam hidup beriman.
Meskipun tantangan bisa datang dalam berbagai bentuk, umat St. Bartholomeus Brintikan diharapkan untuk tetap menerapkan kesaksian hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan berani membela iman dan memegang teguh nilai-nilai Kristen, mereka dapat menjadi terang yang menerangi dunia sekitar mereka. Pertemuan ini mengingatkan kita semua bahwa sebagai orang beriman, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dan menyebarkan pesan kasih Kristus dalam tindakan nyata.
