012 Sacra Familia Kadirojo II-Doa Rosario Hari I dan Serasehan Katekese Pendidikan I 2024

Memasuki bulan Mei 2024 ada perubahan jadwal dan kegiatan doa lingkungan di lingkungan Sacra Familia Kadirojo II. Jika biasanya doa lingkungan dilakukan hanya pada hari Kamis atau malam Jumat, pada bulan ini dilakukan setiap hari selama sebulan penuh.

Tradisi Doa Rosario Bersama di Lingkungan

Sudah menjadi tradisi di lingkungan pada bulan Mei dan Oktober diadakan doa rosario harian selama sebulan penuh. Pada bulan Mei ini kegiatan doa rosario bersama dimulai pada hari Rabu, 1 Mei 2024 yang bertepatan dengan hari buruh internasional.

Selama kegiatan doa rosario disepakati bertempat di ruang doa Griya LPP Kadirojo II. Namun jika ada keluarga yang menghendaki ketempatan untuk doa rosario, dipersilahkan dengan menghubungi lebih dahulu ketua lingkungan.

Tidak hanya jenis dan waktunya yang ada perubahan, pemandu atau pemimpin doa pun berubah. Kami para pengurus lingkungan berusaha untuk memberdayakan umat sehingga mereka memiliki keterlibatan dalam kegiatan doa bersama ini.

Dengan demikian umat merasa ikut memiliki kegiatan doa ini. Jika biasanya yang bertugas memimpin atau memandu doa bersama adalah tim pewarta lingkungan atau prodiakon, maka dalam kegiatan doa rosario ini dibuat jadwal sehingga pemandunya dari umat, seperti para ibu, bapak, atau OMK.

Dalam doa rosario ini juga diadakan kolekte harian menggunakan kotak kolekte dari bekas kemasan biskuit Khong Guan. Umat secara suka rela berderma dengan memasukkan uang rupiah seikhlasnya setelah kegiatan doa rosario selesai.

Pada akhir bulan yaitu pada hari terakhir doa rosario kotak kolekte akan dibuka dan dihitung bersama. Hasil kolekte ini akan dimasukkan ke dalam kas lingkungan untuk membantu pendanaan kegiatan lingkungan seperti ziarah, misa lingkungan, iuran kegiatan paroki, dan kegiatan sosial lingkungan. Puji Tuhan hasi dari kolekte ini ternyata cukup besar juga rata-rata Rp 1.500.000 sampai 2.000.000.

Katakese Pendidikan

Pada bulan Mei ini selain sebagai bulan Maria yang diisi dengan doa rosario, ada juga serasehan Katekese Pendidikan 2024 dari Keuskupan Agung Semarang. Kegiatan ini rencana diselenggarakan dalam 4 kali pertemuan sesuai panduan yang dikeluarkan dari keuskupan. Kami telah melaksanakan serasehan untuk minggi yang pertama pada hari Kamis, 9 Mei 2024.

Khusus untuk kegiatan serasehan ini dipandu oleh tim kerja pewarta lingkungan atau prodiakon. Serasehan minggu pertama mengambil tema “Generasi Z dan Model pendampingannya”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak selurh umat Katolik di lingkungan untuk merenungkan dan merefleksikan karakteristik anak-anak zaman sekarang atau dikenal dengan generasi Z (lahir tahun 1997 sd 2012) dari sisi pendidikan, serta model-model pendampingan yang sesuai dengan karakteristiknya.

Generasi Z atau kita kenal sebagai Gen Z adalah generasi pertama yang mempunyai akses luas skala teknologi komunikasi digital dalam bentuk telepon seluler, Wi-Fi, dan permainan komputer interaksi. Jadi mereka bertumbuh dan berkembang dengan akses ke internet dan teknologi digital sejak muda.

Di satu sisi, Gen Z tumbuh dan terbiasa dengan teknologi digital, namun di sisi lain, situasi ini memberikan tantangan sendiri dalam dunia pendidikan.

Di tengah-tengah arus informasi dan perkembangan teknologi yang luar biasa, singgungan budaya pun tak terelakkan. Perjumpaan budaya ini pada titik tertentu membuat adanya persamaan budaya tetapi sekaligus juga ada bagian-bagian yang menjadi diagung-agungkan.

Oleh sebab itu usulan yang ditawarkan dalam pendampingan kaum muda adalah adanya dialog. Dalam pendampingan model ini kemampuan mendengarkan menjadi hal yang utama untuk dikembangkan. Peran Gereja pun dituntut mendengarkan dengan empati apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang muda sebagaimana ditegaskan dalam Sinode Para Uskup tahun 2018 yang lalu.

Dialog yang dikembangkan adalah pertama-tama sikap mau mendengarkan dari pendamping. Mereka perlu untuk terbuka dengan cara mau mendengarkan harapan dan pilihan orang muda Dengan kata lain, pendamping diundang untuk mau berjalan bersama dengan kaum muda saat ini.

Ada tiga aspek penting yang perlu didialogkan dalam pendampingan terkait perkembagnan zaman saat ini yaitu adanya perkembangan informasi teknologi (literasi digital), pendidikan seksualitas, dan anti bullying.

Pendamping utama generasi muda adalah keluarga. Disinilah figur ibu dan bapak menjadi referensi utama bagi anak-anak. Banyak orang tua yang telah mendidik dengan penuh dedikasi tetapi ditemui juga orang tua yang seringkali lalai dalam menemani anak-anaknya karena berbagai situasi.

Teladan para keluarga dalam mendampingi generasi muda adalah keluarga kudus Nazaret sebagaimana dicontohkan dalam kisah dari Injil Lukas 2:22-40. Dalam kisah tersebut dicontohkan bagaimana Bunda Maria dan St. Yosef sebagai orang tua menemani pertumbuhan kanak-kanak Yesus, termasuk dengan mengenalkan dan membiasakan tradisi rohani waktu itu.

Para orang tua ataupun pendidik Karolik sebagai pendamping, diajak untuk menemani pertumbuhan generasi muda dengan memperkenalkan kekatolikan dan berdialog pengalaman sehari-hari. Semoga kegiatan ini membuka wawasan para umat di lingkungan untuk makin mensyukuri dan mencintai rahmat kasih Allah yaitu keluarga masing-masing.

Dilaporan dan ditulis oleh : PK. Joko Susilo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *