041 St. Bartolomeus Brintikan – Caos Dahar Romo Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan

KOMSOS-GMMK. Tradisi Caos Dahar Romo dalam Gereja Katolik adalah praktik yang telah berlangsung lama, di mana ibu-ibu atau keluarga-keluarga bergantian menyiapkan makanan untuk pastor yang bertugas dan tinggal di gereja. Dalam bahasa Indonesia, “caos” berarti menyiapkan, sedangkan “dahar” berarti makanan. Secara harfiah, “caos dahar romo” berarti menyiapkan makanan untuk romo. Tradisi ini adalah bentuk syukur kepada Tuhan atas pelayanan para pastor kepada umat.

Di Paroki Maria Marganingsih Kalasan, Caos Dahar Romo diatur dengan cara yang sederhana namun penuh makna. Para ibu hanya perlu menyiapkan sayuran, lauk pauk, dan buah, sementara nasi dan minuman telah disediakan di pasturan. Pada bulan Agustus 2024, Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan diberikan kehormatan untuk melaksanakan tugas caos dahar romo.

Jadwal tugasnya adalah sebagai berikut: Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, Cicilia Ayuk Putri Palmaningtyas bertugas menyiapkan makanan siang hari, dan Fransisca Dhanastri Herningtyas pada malam hari. Pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, Bernadetta Sudaryani akan menyiapkan makanan pagi hari, Mega Dhewi untuk siang hari, dan Ahdarini untuk sore hari. Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, Theresia Eka Lily bertugas pagi hari, Maria Gabriella Siska Widhiastini pada siang hari, dan Theresia Ildayati pada sore hari. Tradisi ini merupakan wujud penghargaan dan dukungan umat kepada para pastor yang melayani dengan penuh dedikasi.

Fransiska Fioreti Puspita

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *