Pada pertemuan pertama sarasehan ASG yang dilaksanakan pada bulan Agustus, acara dipimpin oleh Bapak Ig. Karyono dan diadakan di rumah Bapak R. Wawan. Pertemuan ini dimulai dengan penjelasan singkat tentang Ajaran Sosial Gereja (ASG) dan diikuti dengan doa pembukaan. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah “Membangun Hidup yang Bermartabat,” yang bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI. ASG kali ini menekankan pentingnya merayakan kemerdekaan dengan menjalin persaudaraan dan membangun kehidupan yang bermartabat sesuai dengan ajaran gereja.
Dalam konteks umat beriman Katolik, ASG kali ini mendorong umat untuk merayakan kemerdekaan dengan menjalin dan memperkuat persaudaraan. Diskusi dibuka dengan membahas Ensiklik Rerum Novarum yang dikeluarkan oleh Paus Leo XIII, yang menyoroti kondisi saat itu di mana krisis industrialisasi menyebabkan banyak tenaga kerja manusia digantikan oleh mesin. Ensiklik ini berfungsi sebagai panduan untuk membahas isu-isu terkait ekonomi, politik, dan budaya, serta relevansi ajaran gereja dalam konteks sosial saat ini.
Dalam sarasehan ini, kisah tentang mahasiswa yang mengalami kekerasan menjadi bahan refleksi untuk merenungkan sikap pribadi dan sikap gereja dalam menyikapi peristiwa tersebut. Diskusi ini mengajak umat untuk mengevaluasi bagaimana tindakan dan sikap mereka dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih adil dan bermartabat. Selain itu, Ensiklik Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus diangkat sebagai sumber inspirasi untuk mengajak umat menjalin persaudaraan dan persahabatan sosial yang lebih luas.
Sarasehan diakhiri dengan ajakan untuk lebih peduli terhadap sesama dan berupaya menghindari perasaan keterasingan dalam masyarakat. Dengan dihadiri oleh 35 umat, pertemuan ini berhasil menanamkan semangat untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan saling peduli, sejalan dengan ajaran gereja dalam membangun kehidupan yang lebih bermartabat dan inklusif.