KOMSOS-GMMK. Pada malam Jumat, sembahyangan rutin umat St. Matius dilaksanakan di rumah keluarga Bapak Tri dan Ibu Rini. Bacaan kali ini diambil dari kitab Yesaya yang berisi kidung pujian, harapan, dan janji-janji Tuhan bagi umat Israel, serta Injil dari Matius 11:28-30 yang mengajak mereka yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada Yesus. Sembahyangan dipimpin oleh Bapak Wawan, sementara sarasehan disampaikan oleh Bapak Wisnu, yang mengangkat tema “Keluarga yang Bersaksi” sebagai bagian dari katakese keluarga.
Dalam sarasehan, Bapak Wisnu menekankan pentingnya keluarga sebagai pondasi utama dan pertama dalam gereja. Pendidikan dan keteladanan yang diberikan dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian setiap anggota keluarga. Ia mengingatkan bahwa dinamika yang baik dalam rumah tangga diharapkan dapat menjadi teladan di lingkungan masyarakat. Keluarga diibaratkan sebagai seminari kecil, tempat bibit-bibit kebaikan disemaikan, dan orang tua berperan sebagai katekis pertama bagi anak-anak mereka, menanamkan nilai-nilai kekatolikan.
Sarasehan juga menyoroti bagaimana keluarga Katolik sering kali dikenal karena kebaikan, kerukunan, dan kebersamaan mereka. Bapak Wisnu menyampaikan harapan Keuskupan Agung Semarang (KAS) agar keluarga-keluarga Katolik mampu menjadi saksi nyata di kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Melalui peran aktif di tingkat RT/RW hingga kelurahan, keluarga Katolik diharapkan bisa membawa dampak positif, menjadi teladan, dan memperlihatkan kekuatan iman melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
